YAPEKOPA

Kepala Kampung di Timika Studi Banding ke Tomohon, Sulawesi Utara

kepala kampung di timika papua studi banding ke tomohon
Norbertus Ditubun (foto: TimeX)

Timika - Aparat Kampung Nawaripi lakukan studi banding ke Kota Tomohon, Sulawesi Utara, dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian.

Dilansir dari media berita online Timika eXpress, Kepala Kampung Nawaripi Norbertus Ditubun mengatakan tujuan melakukan studi banding guna melihat langsung produktivitas budidaya pertanian.

“Studi banding tepatnya di Kelurahan Rurukan Satu, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, guna melihat langsung produktivitas budidaya tanaman pertanian,” kata Norbertus seperti yang kami kutip, Selasa (6/9).


Lanjut dia, Pemerintah Kampung Nawaripi kini tengah mengembangkan tanaman pertanian dan hortikultura, dengan harapan mampu menjawab kebutuhan masyarakat di Mimika.

“Tujuan utama agar Mimika mandiri dalam bidang pertanian, khusus tanaman hortikultura, sehingga ke depan tidak lagi didatangkan dari luar Timika,” ujar Norbertus.

Selain studi banding, pihaknya juga menandatangani kerjasama dengan Kelurahan Rurukan Satu di bidang pertanian.

Dari titik awal kerjasama ini, Norbertus optimistis ke depan nanti hasil budidaya tanaman pertanian dan hortikultura milik Kampung Nawaripi, dipastikan bisa melayani permintaan pasar, juga permintaan dari PT Freeport Indonesia (PTFI).


Pada kesempatan yang sama, Doni Watupongo selaku Sekertaris Kelurahan Rurukan Satu, menyampaikan   apresiasi dan menyambut baik misi studi banding aparatur Kampung Nawaripi.

Dikatakannya, produktivitas pertanian hortiultura di Kelurahan Rurukan Satu sangat baik dan berkualitas, sehingga layak dan pantas  jadi pusat studi banding sejumlah pihak selama ini.

“Selama ini, hasil pertanian masyarakat tani, khusus produktivitas pertanian hortikultura dikirim ke beberapa daerah di Indonesia termasuk Papua, yaitu Sorong dan Merauke, juga ke Timika,” terangnya.

Menurut Doni, studi banding dengan waktu yang terbatas, dinilai tidak efektif, sehingga  disarankan agar ada petani dari Kelurahan Rurukan Satu didatangkan ke Timika, untuk memberikan semacam bimbingan teknis seputar terkait pemahaman termasuk teknis terkait pertanian hortikulturaa kepada masyarakat tani binaan Kampung Nawaripi.

“Kalau hanya studi banding beberapa hari saja tidak cukup, baiknya peserta menetap selama beberapa waktu, minimal enam bulan sehingga mengetahui proses budidaya tanaman hortikultura secara menyeluruh, yaitu mulai pembibitan, penanaman hingga panen bahkan pemasarannya,” saran Doni.

Dengan bekal ilmu yang diperoleh, diharapkan peserta studi banding dari Kampung Nawaripi, sekembalinya ke Timika dapat mengaktualisasikan proses budidaya tanaman pertanian hortikultura secara mandiri. (red.)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak