Timika-Ketua DPD Partai NasDem Mimika Aser Gobai merasa kaget ada pihak yang merasa terganggu sehingga mengancamnya karena salah satu konsentrasi lainnya yang sementara mengawal dugaan dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Kabupaten Mimika dan yang sementara ini dalam proses penyidikan Kejati Papua.
Ancaman, kata Aser, itu dimuat salah satu pemberitaan media lokal Timika dan dari hasil wawancara seorang pengacara.
"Saya sudah baca berita itu dan saya menilai itu sebagai upaya untuk menakut-nakuti saya yang sementara serius untuk mengusut dugaan korupsi dan nepotisme dalam lingkungan Pemda Mimika, terkait pengadaan dan selama pengoperasian pesawat terbang dan helikopter milik Pemkab Mimika," kata Aser saat kami menghubunginya untuk meminta tanggapannya terkait pemberitaan dimaksud.
Wajar, kata Aser, upaya menakut-nakuti merupakan konsekuensi yang sudah siap ia hadapi demi pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme serta untuk melawan diskriminasi dan memperjuangkan hak-hak masyarakat.
"Saya tidak punya rasa takut untuk hadapi orang cengeng yang ketika dikritik langsung mengadu sana sini," katanya.
Najwa Shihab, kata Aser, dalam pidatonya baru-baru ini saat menerima penghargaan kategori public figure inspiratif terpopuler dari Indonesian Television Awards (ITA), sudah mengatakan resiko-resiko yang harus siap dihadapi seseorang yang memperjuangkan kebenaran.
“Dalam upaya membicarakan kebenaran, selalu ada usaha untuk merobohkan nyali lewat intimidasi. Berbagai intimidasi, macam-macam bentuk intimidasi. Tapi tujuannya selalu satu, membangun rasa ngeri, menakut-nakuti supaya kita berhenti,” kata Aser mengutip pernyataan Najwa.
Memberantas KKN dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, kata orang nomor satu di Partai NasDem Mimika itu, merupakan komitmen Partai NasDem di seluruh Indonesia.
"Jadi upaya membangun opini bahwa terlibat memberantas korupsi, memperjuangkan kesejahteraan, dan mengawal jalannya pemerintahan dapat menurunkan citra Ketua Umum Partai NasDem adalah cara berpikir yang sesat dan keliru," tegasnya.
Baca juga: Terkait Rp21 Miliar Utang Asian One Air, Aser Gobai Minta Setop Lakukan Pembelaan Membabi-buta
Aser mengajak pihak yang menakut-nakutinya itu untuk membeli tiket tujuan Jayapura dengan biaya sendiri dan bersamanya untuk mempertanyakan perkembangan penyidikan dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme terkait pengadaan dan penyewaan pesawat milik Pemkab Mimika.
"Saya tidak punya uang, jadi kalau orang itu serius mau jaga Kota Timika, silahkan dia beli tiket dan bersama dengan saya ke Jayapura cek perkembangan penyidikan dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme terkait pengadaan serta selama pengoperasian pesawat terbang dan helikopter milik Pemda Mimika yang sementara diusut oleh Kejati Papua yang bekerja sama dengan Polda Papua," mintanya kepada pihak yang pura-pura peduli terhadap Kabupaten Mimika.
Sekedar diketahui, Aser Gobai tidak secara jelas mengungkap nama yang menakut-nakutinya itu. Namun, dari hasil penelusuran kami, pihak yang menakut-nakutinya merupakan salah satu kuasa hukum dari seorang politisi PDI Perjuangan yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Mimika dan sementara menjalankan tugas dan wewenang Bupati Mimika lantaran Bupati Mimika tersandung kasus dugaan korupsi.
Pengacara tersebut bernama Valentinus Ulhayanan yang juga mewakili Wakil Bupati Mimika untuk melaporkan dua orang masyarakat asli suku Mimika, suku Amungme, karena dua orang tersebut melontarkan kritik kepada Wakil Bupati Mimika. Stv
WhatsApp +6282122323345
Email admin@yapekopa.org
Email admin@yapekopa.org