YAPEKOPA

Umat Katolik Mimika Suku Mee Lakukan Groundbreaking Pembangunan Kapela

peresmian kapela tongkat pengembalaan kristus
Pastor Daniel Eduard Yawegaiwiyai Gobai sementara doakan dan memberkati anak milik umat yang hadir

TimikaTimika - Antusias warga gereja katolik yang mengikuti ibadah Misa Perdana Penutup dan acara Peletakan Batu Pertama pembangunan gedung Kapela Tongkat Pengembalaan Kristus, Paroki Santo Stefanus Sempan, dan yang dipimpin langsung oleh Pastor Daniel Eduard Yowegaiwiya Gobai OFM dan Romo Agustinus Nuak OFM pada 2 Juli 2022 yang bertempat di Jln. Leo Mamiri, Pasar Damai. Juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah yakni Wakil Bupati Mimika dan Wakil Ketua I DPRD Mimika serta Ketua DPD Partai NasDem Mimika selaku Tokoh Pemuda suku Mee di Timika.

Selain perwakilan pemerintah, turut hadir juga Marga Besar suku Mee dari empat unsur marga yakni marga Yinatuma, Mogopia, Makituma, dan Wodapa. Keempat marga besar suku Mee ini hadir guna mewakili suku Mee untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Kapela Tongkat Pengembalaan Kristus, Paroki Santo Stefanus Sempan.

Dikutip dari media tambelo.com, Johannes Rettob, Wakil Bupati Mimika dan yang juga merupakan Penasehat Dewan Paroki Santo Stefanus Sempan, mengatakan agar umat katolik dari suku Mee yang berada di Kabupaten Mimika dan secara khusus berada dalam Kapela Tongkat Pengebalaan Kristus harus tetap ikut pada aturan Stasi Paroki dan Keuskupan Timika.

"Meskipun suku Mee sudah membangun Kapela sendiri, namun harus tetap mengikuti hierarki gereja katolik. Jangan sampai umat suku Mee membangun kapela kemudian bikin stasi sendiri," ucap Johannes Rettob yang dikutip dari media tambelo.com.

Johannes Rettob melanjutkan dengan mengingatkan umat dari Kapela Tongkat Pengembalaan Kristus untuk boleh melakukan kegiatan peribadatan apa saja pada kapelanya, tetapi setiap hari minggu semua umat dari Kapela Tongkat Pengembalaan Kristus harus kembali ke Paroki.

"Semua umat yang ada di sini (di Timika) gabung di kombas masing-masing. Mau ada acara, mau bina anak-anak, boleh di kapela ini, tapi hari minggu semua kembali ke paroki." lanjut Johannes Rettob.

Mewakili Pemerintah Kabupaten Mimika, Johannes Rettob juga beri apresiasi kepada masyarakat dari suku Mee yang berada di Timika, karena masyarakat dari suku Mee telah ikut menjaga persatuan dan ketertiban di Kabupaten Mimika melalui komunitas dan kelompok mereka.

"Saya rasakan, baik sebagai pribadi maupun dalam kapasitas selaku wakil bupati Mimika, masyarakat Mee (suku Mee) sangat luar biasa menjaga soliditas kekompakan sehingga bersama semua elemen bergandeng tangan menjaga Mimika aman dan damai." Tutup Johannes Rettob seperti yang dikutip.

Pada kesempatan yang sama, Aser Gobai selaku salah satu Tokoh Pemuda Suku Mee di Timika menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gereja Katolik Santo Stefanus Sempan dan Keuskupan Timika serta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, karena telah memberikan ijin pembangunan kepada umat katolik dari suku Mee untuk membangun satu bangunan yang akan dijadikan sebagai basis suku Mee yang beragama katolik di Mimika.

"Saya sangat berterima kasih kepada Gereja Katolik Santo Stefanus Sempan Timika dan Keuskupan Mimika serta kepada Pemda Mimika yang atas ijin Tuhan telah memberikan ijin pembangunan gedung Kapela Kristus Tongkat Pengembalaan yang akan dijadikan sebagai basis warga suku Mee yang beragama katolik di Timika." Ucap Aser kepada wartawan Yapekopa.

Aser meyakini bahwa ijin yang diberikan kepada suku Mee untuk membangun satu kapel akan punya pengaruh positif bagi Kabupaten Mimika dan kepada semua penduduk kabupaten Mimika, karena Aser percaya bahwa dari tempat itu nama Tuhan akan dipuji dan dimuliakan melalui umat yang beribadah di dalamnya.

"Saya yakin dan percaya, saat umat memuji dan memuliakan Tuhan dalam Kapel Kristus Tongkat Pengembalaan, saat itu pula Tuhan akan mencurahkan berkat dan memberikan perlindungan serta kenyamanan untuk kota tercinta kami beserta warga yang ada didalam kota ini (kota Timika)." Kata Aser.

Kehadiran Pastor Daniel Eduard Yawagawiyai Gobai OFM di Timika, dan yang terlibat langsung dalam kegiatan Misa Perdana Penutup dan acara peletakan batu pertama bangunan Kapela Tongkat Pengebalaan Kristus, ikut menambah keceriaan tersendiri untuk Aser Gobai. Menurut Aser, kehadiran Pastor Daniel merupakan jawaban Tuhan atas doa-doa keluarga Koyamee Gobai.

"Sebagai keluarga Koyamee Gobai, saya senang sekali Pastor Daniel Eduard Yawegaiwiyai Gobai OFM hadir di Timika untuk melakukan penutupan misa perdana dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan kapel. Saya merasa dia hadir karena Tuhan menjawab doa keluarga Koyamee Gobai yang meminta pengganti alm Pastor Natalis Gobai pendiri Lemasa dan Lemasko." Tutup Aser. Abe

Selengkapnya pada video berikut

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak