Ilustrasi kemiskinan suku asli Mimika akibat perilaku bisnis |
Timika - PT Asian One Air diinformasikan masih tetap beroperasi di Timika menggunakan pesawat lain, meskipun utang Asian One sebesar Rp21,8 miliar kepada Pemkab Mimika belum dilunasi. Utang Asian One Air ini timbul karena dalam beberapa tahun selama rentang waktu sewa pesawat milik Pemkab Mimika, Asian One tidak melakukan pembayaran sebagaimana yang termuat dalam Perjanjian Kerja Sama antara Pemkab Mimika dan Asian One.
Yapekopa melalui tim redaksi sudah menghubungi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika pada Jumat minggu lalu, guna meminta informasi terkait sudah sejauh mana proses utang-piutang antara Pemkab Mimika dan Asian One, serta kami mempertanyakan langkah apa yang akan ditempuh oleh Pemkab apabila Asian One tidak beri kepastian waktu melunasi utangnya.
...,maaf, sementara belum bisa menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan, namun segera akan saya respon," jawab kepala dinas perhubungan Kabupaten Mimika kepada redaksi Yapekopa melalui pesan teks WhatsApp.
Selain itu, masih di hari Jumat minggu lalu juga, Redaksi Yapekopa coba untuk menghubungi Wakil Bupati Mimika melalui pesan teks WhatsApp guna meminta tanggapannya atas pertanyaan yang sama seperti yang kami ajukan kepada Kadis Perhubungan Mimika. Namun, hingga berita ini kami terbitkan, kami tidak mendapat balasan atau respon dari Wakil Bupati Mimika.
Baca juga:Aser Gobai melalui telepon suara aplikasi WhatsApp menyampaikan, wakil Bupati Mimika telah memberikan tanggapan secara pribadi kepadanya selaku ketua DPD Partai NasDem Mimika yang akan mengawal dan mengusut persoalan utang-piutang antara Pemkab Mimika dan Asian One Air.
"Tetapi itu, ada apa sebenarnya sampai kami rasa tanggapan beliau itu normatif dan tidak menunjukan ketegasan pemerintah kepada Asian One Air yang harus segera melunasi biaya sewa pesawat milik Pemda Mimika, pesawat yang dibeli menggunakan pajak masyarakat di akar rumput dan juga tidak ikut menikmati kerja sama bisnis antara Pemda Mimika dan Asian One." Tegas Aser Gobai.
Lebih lanjut dikatakan, "Kami akan terus kawal, kawal, dan kawal sampai Asian One Air lunasi utangnya kepada Pemda Mimika. Tidak lunasi, berarti ada dua jalan yang akan kami tempuh dan itu jalan yang konstitusional." lanjut sekaligus penutup dari Aser.
Seperti diketahui, PT Asian One Air memiliki utang sebesar Rp21,8 miliar ke Pemkab Mimika terkait dengan sewa pesawat dan heli, sementara kontrak kedua belah pihak sudah berakhir. Buntut dari ini, Asian One Air meminta Pemkab Mimika untuk membayar tagihan biaya perawatan dan pergantian sparepart, sementara Pemkab minta agar Asian One Air untuk segera melakukan pelunasan utangnya.
Partai NasDem bersama masyarakat juga sementara mencari tahu siapa pihak ketiga yang mereka baru ketahui pernah menyewa pesawat dari Asian One. Dan apakah dalam masa berlaku sewa itu pesawat sempat mengalami kerusakan yang kemudian biaya perbaikannya dibebankan oleh Asian One Air ke Pemkab Mimika. (Stv)