Timika - Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti usai menjalani pemeriksaan selama enam jam di Kantor Polda Metro Jaya, setelah ada upaya paksa secara fisik terhadap Haris dan Fatia yang gagal karena Haris dan Fatia dihubungi bersedia hadir siang tadi untuk menjalani pemeriksaan.
Mendapat kabar adanya rencana upaya paksa secara fisik yang dilakukan oleh aparat kepolisian Polda Metro Jaya kepada Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti guna menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polda Metro Jaya, membuat Tokoh Buruh Papua di Timika, Aser Gobai, angkat suara atas kasus ini.
"Kami Orang Papua tidak secara diam-diam mengakui Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti mereka berdua sebagai saudara kami. Kami mungkin tidak punya ikatan darah, tapi dalam kemanusiaan kami adalah keluarga." Ucap Aser kepada Polda Metro Jaya melalui media Yapekopa.
Aser meminta kepolisian Polda Metro Jaya agar penyidikan paksa terhadap Haris Ashar dan Fatia Maulidiyanti segera dihentikan.
"Untuk itu, saya meminta kepada aparat kepolisian Polda Metro Jaya untuk segera hentikan proses penyidikan yang sementara berjalan dengan pertimbangan kemanusiaan." Tegas Aser.
Harapan orang Papua terhadap semua pihak yang serius lakukan pembelaan terhadap korban hak asasi manusia, yang sering dialami orang Papua, menjadi satu alasan atas permintaan dan ketegasan Aser Gobai.
"Kami hormati mekanisme penyidikan kepolisian, tapi sangat kami sesali bila Haris dan Fatia diupayakan untuk dikriminalisasi dalam peristiwa ini. Kami dari dulu mengharapkan orang-orang yang paham tentang hak asasi manusia untuk membela dan mendidik kami dalam perspektif hak asasi manusia. Jadi, saya minta agar kasus ini dihentikan demi penghormatan terhadap kebebasan menyampaikan pendapat dan hak asasi manusia." Tutup Aser. Red
WhatsApp +6282122323345Email admin@yapekopa.org